Punya Anak Menjamin Kebahagiaan? Ketahui Faktanya

Diposting pada

Saat mencerminkan hidupnya, orang-tua condong konsentrasi pada peristiwa positif dan penuh kasih yang mereka punyai bersama anak-anak mereka. Kebahagiaan ialah ide yang terbagi dalam kepuasan hidup, yakni berapa berbahagia kita pada jalan hidup dan kesejahteraan, yang disebut perasaan yang ada setiap waktu.

Sebuah study dari Kampus Princeton dan Kampus Stony Brook mendapati jika orangtua dan non-orang tua mempunyai tingkat kepuasan hidup yang serupa, tapi orang-tua alami semakin banyak keceriaan setiap hari dan semakin banyak depresi setiap hari dibanding mereka yang tidak mempunyai anak.

Orang-tua kemungkinan alami ketidakberhasilan dalam soal tertentu. Tetapi, mempunyai anak memberinya arti, kepuasan, dan kualitas jalinan di kehidupan.

Kebiasaan Buruk Orangtua yang Bisa Lemahkan Mental Anak

Keadaan wabah betul-betul mempengaruhi kehidupan seluruh penjuru dunia dalam waktu cepat. Seluruh orang mau tidak mau wajib melakukan adapatasi untuk bertahan hidup. Untuk dapat bertahan, pasti diperlukan psikis yang kuat.

Sebagai orang-tua, wabah sebagai peristiwa penting untuk mengajari kemampuan psikis pada anak-anak. Penting untuk memupuk ketahanan emosi dan psikis pada anak sejak awal.

Sayang, orang-tua sering lupa untuk latih kemampuan psikis anak-anaknya. Keinginan membuat perlindungan dan membuat anak selalu nyaman mendominasi. Kenyataannya hal itu malah berpengaruh jelek pada ketahanan psikis anak.

Apa sikap orang-tua yang justru dapat lemahkan psikis dan ketahanan emosi anak?

1. Meminimalkan perasaan anak

Anak-anak harus ketahui bila ekspresikan dan mengulas emosi mereka itu sehat. Saat orang-tua memberitahu anak-anak mereka beberapa hal seperti “tidak boleh terlampau bersedih” atau “ini bukanlah permasalahan besar”, kita justru menyampaikan pesan jika perasaan tidak penting dan lebih bagus untuk menekannya.

Baca Juga  Resep Membuat Kue Clorot dan Cara Membuat Clorot

Maksudnya ialah menolong anak mengaplikasikan jalan keluar yang ada di pemikirannya. Sanggup menangani emosinya sendiri sampai sukses.

2. Selalu menyelamatkan anak dari kegagalan

Sebagai orang-tua, susah untuk menyaksikan anak-anak kita berusaha lewati rintangan yang kita ketahui bisa kita tangani secara mudah buat mereka. Anak yang alami ketidakberhasilan, duka cita orang-tua umumnya semakin besar.

3. Memanjakan anak secara berlebihan

Anak-anak menyenangi hal tertentu dan orang-tua selalu memenuhinya. Riset memperlihatkan jika saat orang-tua memberikan anak apa saja yang mereka harapkan, anak condong kehilangan ketrampilan yang terkait dengan kemampuan psikis, seperti disiplin diri.

4. Mengharapkan kesempurnaan

Lumrah bila kita ingin anak berprestasi dan jadi yang terbaik dalam segalanya. Tetapi bukan itu langkah kerjanya. Memutuskan standard prospect yang terlampau tinggi bisa mengakibatkan permasalahan harga diri dan keyakinan diri anak di masa datang.

5. Pastikan anak selalu berasa nyaman

Ada beberapa hal yang kemungkinan membuat anak berasa tidak nyaman, terlebih bila wajib melakukan suatu hal yang baru. Misalkan, coba makanan baru, cari rekan baru, atau berpindah rumah, dan harus ke sekolah baru.

Sumber: dream.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *