Akhir-akhir ini kejahatan digital ramai terjadi, misalkan pembobolan akun rekening bank. Penipu dapat menggantikan alias membajak rekening bank dengan mengambil beberapa data individu korbannya.
Cyber Security Researcher dan Consultant, Teguh Aprianto, menjelaskan pembajakan rekening ini disebut akun hijacking. Umumnya akun hijacking dipakai untuk membajak account sosial media dan rekening bank. Ada 3 langkah yang dipakai pelaku untuk merebut account korban.
Pertama, phising, Teguh menjelaskan sistem ini menjerat calon korban dengan halaman login palsu yang dibikin mirip dengan aslinya. Dengan langkah ini, pelaku gampang memperoleh data personal seperti e-mail dan sandi.
Ke 2 , social engineering. Pelaku ini umumnya mendekati korban dengan merekayasanya. Dengan demikian, korban akan memberinya apa yang disuruh pelaku, termasuk rekening dan sandi rekening bank.
Yang paling akhir, sandi guessing. Aktor menerka gabungan sandi korban. Ini dilakukan dengan manual atau tools. Ini karena korban memakai sandi yang kurang kuat.
Yang dapat dilaksanakan ialah memakai gabungan sandi yang aman. Gabungan sandi yang aman, katanya, ialah kombinasi huruf kapital, simbol, dan angka. Contoh password yang kuat adalah Tassurvrl$%^567.
Langkah ke-2 yaitu memastikan e-mail dan nomor handphone itu aktif saat mendaftar account, termasuk untuk rekening.
Setelah itu verifikasi dua langkah. Langkah ini dapat dilaksanakan dengan Google Authenticator atau aplikasi sejenis.
Yang tidak kalah penting ialah tak pernah menyimpan data personal, seperti sandi di lokasi yang riskan, seperti catatan atau document berekstensi.docx atau.txt. Sandi dapat diletakkan di tools password manajer.
Cara penting yang lain untuk penyelamatan account dan data personal kamu
Pertama, kamu harus aktifkan feature pemberitahuan SMS transaksi. Barangkali ini terlihat sederhana, tetapi dengan melakukan ini kamu bisa ketahui pemberitahuan dana masuk dan keluar ke nomor HP yang terdaftar di kartu rekeningmu lewat SMS yang dikirim oleh bank. Bila ada transaksi masuk dan keluar yang mencurigakan, kamu dapat dengan cepat segera mengetahuinya.
Ke dua, periksa histori dan rekening secara berkala. Dengan melakukan pengecekan periodik ini, kamu dapat segera ketahui adakah transaksi yang mencurigakan.
Kamu bisa secara mudah mengawasi histori dan saldo milik-mu lewat aplikasi mobile banking atau internet banking dari bank itu.
Ke tiga, memakai fitur verifisikasi dua langkah. Bukan hanya rumah yang memerlukan kunci atau kunci gembok untuk jaga keamanan dari penjahat.
Tetapi piranti mobile kamu harus juga terlindungi dengan baik dalam mengontrol keamanan data yang ada. Pastikanlah kamu lakukan fitur verifikasi dua langkah seperti memakai pindak sidik jari atau wajah, supaya piranti mobile terkunci secara baik.
Keempat, memakai internet individu. Saat melancong, kamu tentu kerap mendapati free wifi atau wifi publik hingga tertarik memakainya. bila kamu akan lakukan aktivitas perbankan pada piranti seluler-mu seperti internet banking, yakinkan untuk menghindar pemakaian wifi itu dan lebih bagus untuk memakai koneksi internet individu.
Ke lima, jaga data personal. Jaga data pribadi penting, karena itu jangan sampai memberinya info yang memiliki sifat rahasia seperti pemakai ID, sandi, code OTP, pin rekening, bahkan juga nama ibu kandung ke siapa saja bahkan termasuk pihak Bank sekalipun. Selainnya itu wajib untuk mengganti sandi secara berkala.
Ke enam, hati-hati pemakaian ATM. Saat memakai ATM yakinkan tidak ada benda mencurigakan berbentuk tempelan, nomor telephone bank yang tidak resmi di mesin ATM untuk menghindar terjadi skimming.
Sumber: dream.co.id