www.nuantenang.com – Menjawab pertanyaan apa singkatan dari kode QR. QR adalah singkatan dari “Quick Response” atau dalam bahasa Indonesia nya Kode Respons Cepat. Kode QR berupa kode batang 2D yang berisi semua jenis informasi dimana informasi tersebut digunakan untuk mengarahkan pemindai ke informasi online. Kode-kode 2D tersebut bisa diakses melalui perangkat HP/smartphone untuk mendeteksi dan memindai kode QR.
Panduan ini untuk pemula yang baru mulai memahami dasar-dasar kode QR. Admin mencoba menjelaskan cara membuat QR Code di Google Drive dan menjelaskan cara kerja kode QR serta apa fungsinya.
Generator kode QR online yang bisa kita temui di internet juga bisa digunakan untuk memindai kode-kode QR dimana selanjutnya informasi akan ditampilkan setelah proses pemindaian. Kode QR digunakan saat ini dalam industri periklanan, bisnis, pendidikan, perawatan tubuh dan perawatan kesehatan lainnya.
Pada sektor bisnis paling banyak menggunakan QR Code, terutama dalam periklanan, produk dan jasa layanan. Sektor-sektor ini bukan satu-satunya yang menggunakan kode QR. Industri restoran juga menggunakan generator kode QR untuk membuat menu kode QR untuk restoran mereka.
Kode QR dapat ditemukan di papan reklame, pamflet, dan poster, serta pada item dan produk, juga tersedia online melalui media sosial maupun situs belanja.
Sejarah QR Code
Biaya tenaga kerja dapat dikurangi seiring kemajuan teknologi, seperti kode QR. Pada tahun 1960-an perekonomian Jepang mengalami pertumbuhan yang pesat. Ini adalah periode ketika toko serba ada dan supermarket berkembang pesat dan menjual berbagai macam komoditas, mulai dari makanan dan pakaian hingga bahan makanan. Mesin kasir diimplementasikan untuk memudahkan dan mempercepat kerja di konter kasir.
Point on sales (POS), sistem barcode, diciptakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Pemindaian ini juga memiliki kegagalan. Kegagalan ini disebabkan karena 20 karakter alfanumerik tidak cukup untuk menyimpan informasi produk.
Denso Wave hadir dengan jenis barcode baru yang dapat menyimpan lebih banyak informasi dan juga dapat dipindai menggunakan orientasi pemindai apa pun. Munculnya kode QR, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994, telah menjadi tonggak sejarah.
Jenis kode QR
Konten yang ingin dilihat orang adalah Data target. Data target dapat mencakup nomor telepon, situs website, atau kata yang ditulis dalam bahasa asing.
Cara data dikodekan menentukan kode QR bagaimana diklasifikasikan. QR Code memiliki 2 jenis:
1. Kode QR Statis
Dalam kode batang tercantum kode numerik. Quick Response Code akan semakin padat seiring semakin banyak informasi yang dikodekan.
Data akan disimpan secara permanen setelah dikodekan, sehingga membuatnya tidak bisa diubah-ubah lagi. Aktivitas pemindaian tidak mungkin dapat terlacak. Kode QR statis dapat mengkodekan informasi-informasi sebagai berikut:
- Alamat email
- Nomor telepon
- URL sebuah situs
- Alamat dompet Crypto/Wallet
- Vcard (detail kontak)
- Detail akses jaringan wifi
- SMS yang dimuat sebelumnya
2. Kode QR Dinamis
Jenis kedua lebih baik dalam mengkodekan informasi, yaitu Kode QR dinamis. Kode QR dinamis lebih fleksibel dan fungsional. Kode QR Dinamis dapat mengkodekan informasi-informasi sebagai berikut:
- Hanya URL yang dapat berisi data target.
- URL pendek dikodekan, yang mengarahkan ke URL target.
- Kamu dapat melacak aktivitas pemindaian dan mendapatkan analitik.
- Quick Response Code tidak menyimpan URL target secara langsung.
- Kamu dapat mengedit URL yang disandikan kapan saja tanpa harus membuat ulang.
- Kapan saja kita bisa mengaktifkan atau mengnonaktifkan kode.
Terdapat beberapa kategori tergantung pada konten. Kategorisasi ini tergantung pada cara data disimpan dalam Quick Response Code.
Generator Kode QR yang kamu gunakan akan menentukan jumlah barcode 2D yang dapat kamu buat.
Generator yang berbeda dapat menawarkan berbagai jenis Quick Response Code. Generator Kode QR Scanova, misalnya, memungkinkan kamu membuat lebih dari 20 jenis QR Code.
Sebelum kamu memutuskan jenis kode QR apa yang akan kamu buat, pertimbangkan dulu maksud dan tujuan apa yang kamu ingin dilakukan oleh audiens target kamu.
Setelah kamu mempertimbangkan apa yang kamu ingin pengguna lakukan, kamu dapat menyelesaikan jenis Quick Response Code yang akan kamu buat.
Google Drive adalah produk dari Google dimana memiliki fitur yang mungkin tidak kamu ketahui. Salah satu fitur tersebut adalah kemampuan untuk membuat QR Code secara gratis.
Denso, perusahaan Jepang yang pertama kali menciptakannya, adalah versi dua dimensi dari QR Code. Kode QR dapat digunakan di banyak bidang, termasuk industri dan aplikasi perpesanan instan. Misalnya, QRIS, yang merupakan inisiatif di Indonesia untuk menyatukan berbagai jenis QR dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran lainnya.
Google Drive memiliki fitur yang sangat baik dalam membuat QR Code. Produk Google ini adalah layanan penyimpanan online paling populer saat ini, dimana pengguna dapat mengunggah file secara gratis dan mengaksesnya secara online. Google Drive menawarkan kuota penyimpanan data sebesar 15GB secara gratis.
Cara Membuat QR Code di Google Drive
Lalu bagaimana cara membuat QR Code di Google Drive? Dalam membuat kode QR sendiri di Google Drive, caranya mudah, masuk ke akun Google Drive kamu dan pilih file yang ingin kamu ubah menjadi kode QR.
- Langkah pertama adalah masuk ke Google Drive, kamu bisa log in ke akun Google/Gmail kamu, maka otomatis sudah masuk ke Google Drive.
- Kemudian pilih File yang ingin dibuatkan barcode. Lalu klik kanan dan pilih menu Dapatkan Link.
- Masuk ke situs The QRcode Generator
- Bila sudah masuk ke menu tampilan QR Code Generator, pilih menu URL dan masukkan link Google Drive yang sudah kamu salin tadi.
- Setelah QR code berhasil dibuat, lalu tunggu beberapa saat.
- Bila sudah selesai, maka QR Code akan ditampilkan di halaman tersebut.
- Kamu dapat menyimpan barcode yang sudah berhasil dibuat tadi. Caranya klik icon Download, lalu pilih format gambar yang ingin dipakai.
- Selesai!